STAIN Parepare --- Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Syariah dan Ekonomi Islam melaksanakan dialog rombel (rombongan belajar) di Aula STAIN Parepare, Kamis 29 Maret 2018. Dihadiri oleh puluhan ketua rombel serta para penanggungjawab program studi yang ada pada jurusan Syariah dan Ekonomi Islam.
Dialog rombel ini dilakukan guna menyerap segala aspirasi atau pendapat para rombel baik itu berupa saran ataupun kritik yang bersifat membangun.
"Memberikan forum kepada mahasiswa untuk menyampaikan aspirasinya agar tidak terjadi miss komunikasi antar 3 elemen: HMJ, pihak jurusan dan mahasiswa," jelas Ketua HMJ Syariah dan Ekonomi Islam, Noor Risnawati. Dialog yang disusun secara interaktif ini memberi wadah kepada mahasiswa untuk menyampaikan secara langsung (face to face) terhadap masalah-masalah yang ditemui pada saat aktivitas perkuliahan.
Ketua jurusan Syariah dan Ekonomi Islam Budiman yang turut hadir sangat mendukung kegiatan dialog rombel ini. Selain itu, dalam kesempatan dialog rombel ini ia juga membuka kesempatan atas usulan ide-ide mahasiswa. "Silahkan menyampaikan bagaimana ide-idenya tentang pengembangan jurusan, bahkan jika ada ide mustahil yang ingin dilakukan," ajaknya menyemangati.
[caption id="attachment_7469" align="alignnone" width="261"] Budiman, M.HI (Ketua Jurusan Syariah dan Ekonomi Islam, STAIN Parepare)[/caption]
Sementara Fahri, salah satu ketua rombel menanggapi positif kegiatan dialog rombel ini. Bahkan ia berharap agar dialog rombel ini rutin dilaksanakan. "Bagus dua kali persemester diadakan untuk dijadikan bahan evaluasi yang lebih bagus ke depannya," ungkap Fahri mahasiswa prodi Perbankan Syariah.
Kamis, 29 Maret 2018
Selasa, 27 Maret 2018
SMK Muhammadiyah Parepare Ajak STAIN Parepare Jalin Kerjasama
STAIN Parepare--- Ikatan kerjasama tidak bisa dipungkiri antara satu instansi dengan instansi lainnya, baik itu instansi milik pemerintah maupun swasta. Sebuah kerjasama tentunya akan membawa dampak positif antara satu sama lain. Seperti salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang ada di kota Parepare, Kepala SMK Muhammadiyah Parepare datang menemui Ahmad Sultra Rustan, ketua STAIN Parepare di ruang kerjanya (26/03).
STAIN Parepare yang biasanya menerima siswa-siswi SMK untuk magang atau praktek di berbagai lini unit-unit yang ada di STAIN Parepare. Misalnya lab ICT, siswa yang diterima magang biasanya siswa SMK jurusan TKJ (Teknik Jaringan Komputer) ataupun jurusan multimedia.
“Saya mau jalin kerjasama dengan STAIN terutama di bidang ICTnya karena kemarin sudah ada siswa kami prakerin (praktek kerja industry). Tapi yang harus ada juga MoU-nya (Memorandum of Understanding),” ungkap maksud kedatangan Muhammad Rusdi, Kepala SMK Muhammadiyah Parepare.
Sementara ketua STAIN Parepare Ahmad Sultra Rustan merespon baik usulan kerjasama tersebut bahkan ia juga berharap agar mahasiswa dari STAIN Parepare juga bisa melakukan Praktek Pengalaman Kerja (PPL) yang biasa dilakukan oleh mahasiswa jurusan Tarbiyah dan Adab.
STAIN Parepare yang biasanya menerima siswa-siswi SMK untuk magang atau praktek di berbagai lini unit-unit yang ada di STAIN Parepare. Misalnya lab ICT, siswa yang diterima magang biasanya siswa SMK jurusan TKJ (Teknik Jaringan Komputer) ataupun jurusan multimedia.
“Saya mau jalin kerjasama dengan STAIN terutama di bidang ICTnya karena kemarin sudah ada siswa kami prakerin (praktek kerja industry). Tapi yang harus ada juga MoU-nya (Memorandum of Understanding),” ungkap maksud kedatangan Muhammad Rusdi, Kepala SMK Muhammadiyah Parepare.
Sementara ketua STAIN Parepare Ahmad Sultra Rustan merespon baik usulan kerjasama tersebut bahkan ia juga berharap agar mahasiswa dari STAIN Parepare juga bisa melakukan Praktek Pengalaman Kerja (PPL) yang biasa dilakukan oleh mahasiswa jurusan Tarbiyah dan Adab.
Senin, 26 Maret 2018
Ketua Panitia Seleksi Penjaringan Calon Ketua STAIN Parepare, Serahkan Berkas Pendaftar
STAIN Parepare--- Ketua panitia penjaringan seleksi calon ketua STAIN Parepare, Naharuddin serahkan berkas nama-nama calon ketua STAIN Parepare kepada Ahmad Sultra Rustan yang masih berkapasitas sebagai ketua STAIN Parepare. Penyerahan daftar nama calon ini disaksikan oleh para wakil ketua STAIN Parepare, ketua jurusan, dan kepala unit-unit yang ada di STAIN Parepare.
Sebanyak 2 calon yang mengajukan berkas kepada panitia penjaringan seleksi calon ketua STAIN Parepare yaitu Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si dan Dr. Firman, M. Pd. "Yang mendaftar itu hanya 2 orang dan kami panitia menyeleksi berkas. Panitia menganggap bahwa berkas yang diseleksi sudah memenuhi syarat pada saat kita verifikasi," ungkap Naharuddin.
Ketua STAIN Parepare juga menyanyangkan dikarenakan banyak dosen yang memenuhi persyaratan namun tidak mengajukan berkas pendaftaran. "Banyak sekali teman-teman yang memenuhi persyaratan, namun tidak mengajukan," ungkap Ahmad saat menyampaikan sambutan.
Dr. Ahmad Sultra Rustan yang masih berkapasitas Ketua STAIN Parepare mengatakan kepada panitia agar memberi kesempatan kepada pendaftar agar melengkapi berkas administrasi serta bekerja secara objektif. "Kalau memang nanti, pendaftar ada yang kekurangan berkas ataupun sudah penutupan masa seleksi berkas ada yang kurang berkasnya, tolong diberikan kesempatan kepada teman untuk melengkapi," pesan Ahmad S. Rustan kepada panitia penjaringan calon ketua STAIN Parepare.
Setelah berkas diterima oleh ketua STAIN Parepare, rencananya ketua akan melakukan rapat senat. "Saya akan membawa ke rapat senat untuk selanjutnya dilakukan penilaian kualitatif di dalam rapat senat. jadi penilaian yang dilakukan itu, hanya penilaian deskripsi tentang para calon artinya itu hanya penilaian kualitatif tidak akan ada skor karena yang berbicara skor dari tim yang akan dibentuk oleh Menteri Agama," jelas Ahmad Sultra Rustan.
Sebanyak 2 calon yang mengajukan berkas kepada panitia penjaringan seleksi calon ketua STAIN Parepare yaitu Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si dan Dr. Firman, M. Pd. "Yang mendaftar itu hanya 2 orang dan kami panitia menyeleksi berkas. Panitia menganggap bahwa berkas yang diseleksi sudah memenuhi syarat pada saat kita verifikasi," ungkap Naharuddin.
Ketua STAIN Parepare juga menyanyangkan dikarenakan banyak dosen yang memenuhi persyaratan namun tidak mengajukan berkas pendaftaran. "Banyak sekali teman-teman yang memenuhi persyaratan, namun tidak mengajukan," ungkap Ahmad saat menyampaikan sambutan.
Dr. Ahmad Sultra Rustan yang masih berkapasitas Ketua STAIN Parepare mengatakan kepada panitia agar memberi kesempatan kepada pendaftar agar melengkapi berkas administrasi serta bekerja secara objektif. "Kalau memang nanti, pendaftar ada yang kekurangan berkas ataupun sudah penutupan masa seleksi berkas ada yang kurang berkasnya, tolong diberikan kesempatan kepada teman untuk melengkapi," pesan Ahmad S. Rustan kepada panitia penjaringan calon ketua STAIN Parepare.
Setelah berkas diterima oleh ketua STAIN Parepare, rencananya ketua akan melakukan rapat senat. "Saya akan membawa ke rapat senat untuk selanjutnya dilakukan penilaian kualitatif di dalam rapat senat. jadi penilaian yang dilakukan itu, hanya penilaian deskripsi tentang para calon artinya itu hanya penilaian kualitatif tidak akan ada skor karena yang berbicara skor dari tim yang akan dibentuk oleh Menteri Agama," jelas Ahmad Sultra Rustan.
Minggu, 25 Maret 2018
Workshop EPIC, Ajak Mahasiswa Bangun Bangsa
STAIN Parepare --- Himpunan Mahasiswa (HIMA) Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris (PBI) STAIN Parepare melaksanakan workshop EPIC (Empowered, Prepared, Inspired, Connected) bekerja sama dengan Alumni RELO (Regional English Languange Office U.S Embassy Jakarta) dan APBI (Aliansi Pengajar Bahasa Inggris). Kegiatan ini sukses menarik antusias peserta, terbukti dari hadirnya puluhan peserta di Aula STAIN Parepare (25/03).
[caption id="attachment_7425" align="alignnone" width="300"] Foto Peserta Workshop EPIC[/caption]
[caption id="attachment_7430" align="alignnone" width="300"] Foto Peserta: Games Sebelum kegiatan dimulai[/caption]
Peserta workshop merupakan mahasiswa dari berbagai jurusan serta prodi yang ada di STAIN Parepare. Seperti salah satu peserta, Sitti Sri Cahyani mahasiswa prodi pendidikan bahasa Inggris yang bertekad akan merealisasikan idenya setelah mengikuti workshop ini. “Kita sama-sama pemuda anak negeri harus lebih care (peduli) melihat keluar dengan isu-isu terutama isu pendidikan karena pendidikan merupakan akar dari segala hal. Pendidikan perlu disebarluaskan, perlu terealisasi kepada setiap orang," ungkap Sitti yang akan merealisasikan planningnya kepada anak-anak kecil di pelabuhan lama Parepare dan Ujung Lero Pinrang.
[caption id="attachment_7428" align="alignnone" width="300"] Foto salah satu peserta, Sitti Sri Cahyani mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris jurusan Tarbiyah dan Adab, STAIN Parepare[/caption]
Workshop yang berlangsung selama dua hari ini yang dimulai dengan kelas microteaching di Lab ICT STAIN Parepare hingga hari kedua dilakukan sharing berbicara tentang kepemudaan dimana menghadirkan dua narasumber. Dalam sesi sharing ini, menghadirkan dua narasumber.
Hadirnya Nur Nahdiyah selaku narasumber pertama mengajak mahasiswa agar peduli dengan demokrasi terlebih lagi pemilihan gubernur dan wali kota yang tidak akan lama lagi dilaksanakan. “Pemimpin yang dilahirkan itu ada ditangan kita. Harapan saya, hal yang sederhana yang bisa kita lakukan dalam konteks pilkada dan pemilu adalah mencoblos, hal postif yang kedua adalah mencari rekam jejak paslon (pasangan calon), hal positif ketiga adalah Hima ini bisa melakukan kontrak dengan calon untuk menagih janji-janjinya nanti dan yang kelima selesai dari kampus bisa menjadi anggota politik," jelas Nur Nahdiyah, ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum) kota Parepare.
[caption id="attachment_7423" align="alignnone" width="300"] Foto Narasumber Pertama: Nur Nahdiyah, ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum) kota Parepare[/caption]
Ia juga menjelaskan bahwa politik itu bukanlah sesuatu hal buruk, “politik sangat membutuhkan pemikiran-pemikiran anak muda. Semua politik itu untuk kemaslahatan umat,” tutup Diyah.
[caption id="attachment_7429" align="alignnone" width="300"] Foto: Andi Appipatoangai (Appi), Ketua 1000 guru Sulsel[/caption]
Sementara narasumber kedua Andi Appipatoangai yang akrab disapa Appi mengajak mahasiswa agar melakukan sesuatu hal yang positif. “Kita harus bersama-sama membangun bangsa karena banyak kejadian-kejadian besar dilakukan pemuda dan apa yang kita lakukan kini? Mari sibukkan diri mengurus anak negeri, sebelum sibuk mengurus anak sendiri”, ajak Appi, Ketua 1000 guru Sulsel (Sulawesi Selatan).
[caption id="attachment_7425" align="alignnone" width="300"] Foto Peserta Workshop EPIC[/caption]
[caption id="attachment_7430" align="alignnone" width="300"] Foto Peserta: Games Sebelum kegiatan dimulai[/caption]
Peserta workshop merupakan mahasiswa dari berbagai jurusan serta prodi yang ada di STAIN Parepare. Seperti salah satu peserta, Sitti Sri Cahyani mahasiswa prodi pendidikan bahasa Inggris yang bertekad akan merealisasikan idenya setelah mengikuti workshop ini. “Kita sama-sama pemuda anak negeri harus lebih care (peduli) melihat keluar dengan isu-isu terutama isu pendidikan karena pendidikan merupakan akar dari segala hal. Pendidikan perlu disebarluaskan, perlu terealisasi kepada setiap orang," ungkap Sitti yang akan merealisasikan planningnya kepada anak-anak kecil di pelabuhan lama Parepare dan Ujung Lero Pinrang.
[caption id="attachment_7428" align="alignnone" width="300"] Foto salah satu peserta, Sitti Sri Cahyani mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris jurusan Tarbiyah dan Adab, STAIN Parepare[/caption]
Workshop yang berlangsung selama dua hari ini yang dimulai dengan kelas microteaching di Lab ICT STAIN Parepare hingga hari kedua dilakukan sharing berbicara tentang kepemudaan dimana menghadirkan dua narasumber. Dalam sesi sharing ini, menghadirkan dua narasumber.
Hadirnya Nur Nahdiyah selaku narasumber pertama mengajak mahasiswa agar peduli dengan demokrasi terlebih lagi pemilihan gubernur dan wali kota yang tidak akan lama lagi dilaksanakan. “Pemimpin yang dilahirkan itu ada ditangan kita. Harapan saya, hal yang sederhana yang bisa kita lakukan dalam konteks pilkada dan pemilu adalah mencoblos, hal postif yang kedua adalah mencari rekam jejak paslon (pasangan calon), hal positif ketiga adalah Hima ini bisa melakukan kontrak dengan calon untuk menagih janji-janjinya nanti dan yang kelima selesai dari kampus bisa menjadi anggota politik," jelas Nur Nahdiyah, ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum) kota Parepare.
[caption id="attachment_7423" align="alignnone" width="300"] Foto Narasumber Pertama: Nur Nahdiyah, ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum) kota Parepare[/caption]
Ia juga menjelaskan bahwa politik itu bukanlah sesuatu hal buruk, “politik sangat membutuhkan pemikiran-pemikiran anak muda. Semua politik itu untuk kemaslahatan umat,” tutup Diyah.
[caption id="attachment_7429" align="alignnone" width="300"] Foto: Andi Appipatoangai (Appi), Ketua 1000 guru Sulsel[/caption]
Sementara narasumber kedua Andi Appipatoangai yang akrab disapa Appi mengajak mahasiswa agar melakukan sesuatu hal yang positif. “Kita harus bersama-sama membangun bangsa karena banyak kejadian-kejadian besar dilakukan pemuda dan apa yang kita lakukan kini? Mari sibukkan diri mengurus anak negeri, sebelum sibuk mengurus anak sendiri”, ajak Appi, Ketua 1000 guru Sulsel (Sulawesi Selatan).
Festival Religi ke VI Animasi STAIN Parepare; Wakil Ketua III, Harap Animasi dapat Mengasah Rasa
STAIN Parepare --- Aliansi Mahasiswa Seni (Animasi) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare menggelar Festival Religi ke enam (VI). Festival ini merupakan salah satu program kerja yang dilakukan setiap tahun oleh pengurus Animasi STAIN Parepare.
Sebanyak 73 peserta telah terdaftar dalam festival ini baik itu perwakilan dari Organisasi Mahasiswa (Ormawa) internal atau eksternal maupun peserta yang masuk dalam kategori umum.
Salah satu tujuan diselenggarakannya festival religi untuk menjalin silaturahmi antara satu sama lain, hal ini sesuai dengan tema yang diangkat oleh panitia yaitu mempererat jiwa ukhuwah semangat religius untuk mewujudkan generasi Islam dalam bingkai seni.
[caption id="attachment_7418" align="alignnone" width="300"] Foto: Rusdi, ketua panitia saat menyampaikan laporan di Auditorium STAIN Parepare[/caption]
Festival yang berlangsung mulai tanggal 24 Maret 2018 akan berakhir sampai tanggal 01 April mendatang. “Adapun lombanya Qasidah, nasyid, tilawah, nyanyi solo, kaligrafi dan fashion show,” ungkap Ketua Panitia, Rusdi saat memyampaikan laporan (24/03).
[caption id="attachment_7416" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Abu Bakar Djuddah, M. Si Wakil Ketua III, saat memberi sambutan[/caption]
Kegiatan yang dibuka oleh Dr. Abu Bakar Djuddah selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama berharap agar Animasi STAIN Parepare dapat mengasah rasa. ”Kita mengharapkan keberadaan eksistensi Animasi itu mampu mengasah rasa sehingga kita mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain. Ketika orang dalam keadaan susah, kita mampu merasakannya. Pintar merasa, bukan merasa pintar, ”jelas Abu Bakar Djuddah sebelum membuka kegiatan.
Sebanyak 73 peserta telah terdaftar dalam festival ini baik itu perwakilan dari Organisasi Mahasiswa (Ormawa) internal atau eksternal maupun peserta yang masuk dalam kategori umum.
Salah satu tujuan diselenggarakannya festival religi untuk menjalin silaturahmi antara satu sama lain, hal ini sesuai dengan tema yang diangkat oleh panitia yaitu mempererat jiwa ukhuwah semangat religius untuk mewujudkan generasi Islam dalam bingkai seni.
[caption id="attachment_7418" align="alignnone" width="300"] Foto: Rusdi, ketua panitia saat menyampaikan laporan di Auditorium STAIN Parepare[/caption]
Festival yang berlangsung mulai tanggal 24 Maret 2018 akan berakhir sampai tanggal 01 April mendatang. “Adapun lombanya Qasidah, nasyid, tilawah, nyanyi solo, kaligrafi dan fashion show,” ungkap Ketua Panitia, Rusdi saat memyampaikan laporan (24/03).
[caption id="attachment_7416" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Abu Bakar Djuddah, M. Si Wakil Ketua III, saat memberi sambutan[/caption]
Kegiatan yang dibuka oleh Dr. Abu Bakar Djuddah selaku Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama berharap agar Animasi STAIN Parepare dapat mengasah rasa. ”Kita mengharapkan keberadaan eksistensi Animasi itu mampu mengasah rasa sehingga kita mampu merasakan apa yang dirasakan orang lain. Ketika orang dalam keadaan susah, kita mampu merasakannya. Pintar merasa, bukan merasa pintar, ”jelas Abu Bakar Djuddah sebelum membuka kegiatan.
Sabtu, 24 Maret 2018
Kuliah Umum Pascasarjana STAIN Parepare; Dr. Fiqri, Ajak Lestarikan Alam
STAIN Parepare ---Pascasarjana Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare menggelar kuliah umum. Dihadiri oleh direktur Pascasarjana, para wakil ketua, dosen-dosen serta mahasiswa yang sedang menempuh jenjang strata dua (S2). Dilaksanakan di Ruang Seminar Pascasarjana STAIN Parepare, kuliah umum ini dilakukan dalam rangka pembukaan kuliah semester genap tahun akademik 2017/2018.
Kuliah umum ini ditandai dengan orasi ilmiah yang dibawakan oleh narasumber Dr. Fiqri, S. Ag, M. HI dengan mengangkat judul The Reconciliation of Enviromental Fiqh in Indonesia Legal System. Direktur Pascasarjana, Prof. Abd. Rahim Arsyad mengapresiasi dikarenakan materi kuliah umum menggunakan bahasa Inggris, bahkan Prof. Abd. Rahim Arsyad berharap agar pembukaan kuliah selanjutnya dapat menggunakan bahasa Arab.
[caption id="attachment_7409" align="alignnone" width="300"] Foto: Prof. Dr. H. Abd. Rahim Arsyad, MA (Direktur Pascasarjana STAIN Parepare)[/caption]
Sementara itu, Dr. Fiqri dalam orasinya menjelaskan agar manusia berlaku ikhsan terhadap lingkungan seperti mencintai binatang, tumbuhan serta hemat energi. “Manusia tidak bisa dipisahkan dengan alamnya, maka mari kita melestarikan," ajak Fiqri yang juga merupakan dosen tetap STAIN Parepare. Hal ini dikarenakan berbagai bencana alam telah melanda Indonesia termasuk di Sulawesi Selatan baik itu banjir, tanah lonsor maupun angin puting beliung.
[caption id="attachment_7406" align="alignnone" width="300"] Foto: Suasana Kuliah Umum[/caption]
Di sisi lain, Dr. Sudirman wakil ketua II bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan yang mewakili Ketua STAIN untuk membuka perkuliahan secara resmi mengungkapkan rasa terima kasih kepada narasumber karena telah mengangkat tema fiqhi lingkungan. “Patut rasanya, kita berterima kasih kepada Dr. Fiqri karena hari ini menyampaikan kepada kita bahwa Islam itu memang ajaran yang lengkap. Di dalamnya telah disinggung agar memelihara lingkungan. Karena toh dampaknya pasti kembali kepada manusia,” jelas Sudirman.
[caption id="attachment_7408" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. H. Sudirman. L, MH saat memberi sambutan[/caption]
Selain itu, ia juga mengingatkan agar ilmu pengetahuan yang diperoleh diterapkan untuk menjaga lingkungan. “Kita berkewajiban untuk menuntut ilmu agar kita senantiasa menerapkan ilmu pengetahuan kita dengan baik agar lingkungan kita terjaga sebagai anugerah dari Allah swt," tambah Sudirman.
Kuliah umum ini ditandai dengan orasi ilmiah yang dibawakan oleh narasumber Dr. Fiqri, S. Ag, M. HI dengan mengangkat judul The Reconciliation of Enviromental Fiqh in Indonesia Legal System. Direktur Pascasarjana, Prof. Abd. Rahim Arsyad mengapresiasi dikarenakan materi kuliah umum menggunakan bahasa Inggris, bahkan Prof. Abd. Rahim Arsyad berharap agar pembukaan kuliah selanjutnya dapat menggunakan bahasa Arab.
[caption id="attachment_7409" align="alignnone" width="300"] Foto: Prof. Dr. H. Abd. Rahim Arsyad, MA (Direktur Pascasarjana STAIN Parepare)[/caption]
Sementara itu, Dr. Fiqri dalam orasinya menjelaskan agar manusia berlaku ikhsan terhadap lingkungan seperti mencintai binatang, tumbuhan serta hemat energi. “Manusia tidak bisa dipisahkan dengan alamnya, maka mari kita melestarikan," ajak Fiqri yang juga merupakan dosen tetap STAIN Parepare. Hal ini dikarenakan berbagai bencana alam telah melanda Indonesia termasuk di Sulawesi Selatan baik itu banjir, tanah lonsor maupun angin puting beliung.
[caption id="attachment_7406" align="alignnone" width="300"] Foto: Suasana Kuliah Umum[/caption]
Di sisi lain, Dr. Sudirman wakil ketua II bidang Administrasi Umum, Perencanaan dan Keuangan yang mewakili Ketua STAIN untuk membuka perkuliahan secara resmi mengungkapkan rasa terima kasih kepada narasumber karena telah mengangkat tema fiqhi lingkungan. “Patut rasanya, kita berterima kasih kepada Dr. Fiqri karena hari ini menyampaikan kepada kita bahwa Islam itu memang ajaran yang lengkap. Di dalamnya telah disinggung agar memelihara lingkungan. Karena toh dampaknya pasti kembali kepada manusia,” jelas Sudirman.
[caption id="attachment_7408" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. H. Sudirman. L, MH saat memberi sambutan[/caption]
Selain itu, ia juga mengingatkan agar ilmu pengetahuan yang diperoleh diterapkan untuk menjaga lingkungan. “Kita berkewajiban untuk menuntut ilmu agar kita senantiasa menerapkan ilmu pengetahuan kita dengan baik agar lingkungan kita terjaga sebagai anugerah dari Allah swt," tambah Sudirman.
Kamis, 22 Maret 2018
Dr. Firman: Perguruan Tinggi dituntut Mutu atau Kualitas
STAIN Parepare --- Perkembangan Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare tidak hanya dinilai pada wilayah sarana dan prasana saja namun juga dari segi kulitas sumber daya manusianya. Hal ini yang mendorong Pusat Penjaminan Mutu (P2M) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare semakin terus berupaya meningkatkan mutu atau kualitas sebuah perguruan tinggi. Adanya tantangan yang semakin kompleks di masa yang akan mendatang menjadikan sebuah perguruan tinggi harus segera survive dengan memperbaiki mutu kualitas sumber daya manusia khususnya mahasiswa yang nantinya akan menjadi alumni.
[caption id="attachment_7396" align="alignnone" width="312"] (Foto: Saat berlangsungnya Ekspose)[/caption]
Oleh karena itu, P2M STAIN Parepare melakukan ekpose sebagai tindak lanjut dari hasil audit mutu internal akademik yang telah dilakukan sebelumnya. Ekpose ini dilakukan untuk mengukur pencapaian standar-standar yang ada dalam penetapan standar pada setiap program studi. "Tujuan sebenarnya mengetahui kekurangan dan kita menyempurnakan dan itu menjadi tanggung jawab bersama. Jadi bukan hanya tanggung jawab pimpinan, sesungguhnya semua bertanggung jawab baik itu penanggung jawab prodi, para ketua jurusan, wakil-wakil ketua termasuk kami sebagai pengawal mutu", jelas Firman kepala P2M STAIN Parepare. Dihadiri oleh para wakil ketua dan ketua-ketua jurusan serta para penanggung jwab program studi (prodi), kegiatan ekspose berlangsung di ruang seminar Pascasarjana STAIN Parepare (21/03). Pencapaian standar akan terus ditingkatkan demi kualitas alumni yang lebih baik lagi. "Alumni-alumni yang kita hasilkan itu harus dijamin kompetensinya apakah sudah tercapai, kebutuhan masyarakatnya sudah sesuai artinya kita tidak ingin mengecewakan semua yang berkepentingan. Tuntutan perguruan tinggi itu semakin tinggi, dituntut mutu kualitas, tidak bisa lagi kita melihat sepele", tambah Firman.
[caption id="attachment_7396" align="alignnone" width="312"] (Foto: Saat berlangsungnya Ekspose)[/caption]
Oleh karena itu, P2M STAIN Parepare melakukan ekpose sebagai tindak lanjut dari hasil audit mutu internal akademik yang telah dilakukan sebelumnya. Ekpose ini dilakukan untuk mengukur pencapaian standar-standar yang ada dalam penetapan standar pada setiap program studi. "Tujuan sebenarnya mengetahui kekurangan dan kita menyempurnakan dan itu menjadi tanggung jawab bersama. Jadi bukan hanya tanggung jawab pimpinan, sesungguhnya semua bertanggung jawab baik itu penanggung jawab prodi, para ketua jurusan, wakil-wakil ketua termasuk kami sebagai pengawal mutu", jelas Firman kepala P2M STAIN Parepare. Dihadiri oleh para wakil ketua dan ketua-ketua jurusan serta para penanggung jwab program studi (prodi), kegiatan ekspose berlangsung di ruang seminar Pascasarjana STAIN Parepare (21/03). Pencapaian standar akan terus ditingkatkan demi kualitas alumni yang lebih baik lagi. "Alumni-alumni yang kita hasilkan itu harus dijamin kompetensinya apakah sudah tercapai, kebutuhan masyarakatnya sudah sesuai artinya kita tidak ingin mengecewakan semua yang berkepentingan. Tuntutan perguruan tinggi itu semakin tinggi, dituntut mutu kualitas, tidak bisa lagi kita melihat sepele", tambah Firman.
Selasa, 20 Maret 2018
3.203 Minat Pendaftar STAIN Parepare Khusus Jalur SPAN PTKIN
STAIN Parepare --- Pendaftaran jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) mendapat respon positif khususnya pendaftar yang memilih minat kuliah di STAIN Parepare (20/03). Hal ini terbukti dari laman SPAN PTKIN 2018, STAIN Parepare telah mendapatkan minat pendaftar sebanyak 3.203 khusus jalur SPAN PTKIN.
[caption id="attachment_7387" align="alignnone" width="136"] Foto: Screenshoot dari laman SPAN-PTKIN[/caption]
Jumlah pendaftar ini berdasarkan akumulasi minat pendaftar dari 27 program studi yang ada di STAIN Parepare. Salah satu program studi yang memiliki minat pendaftar tertinggi adalah Perbankan Syariah sebanyak 937 orang. Banyaknya pendaftar telah melebihi batas kuota yang akan diterima yakni hanya sekitar 503 kuota dari keseluruhan kuota yang akan diterima melalui jalur SPAN PTKIN . Adanya pembatasan kuota dikarenakan masih adanya dua jalur yang akan dibuka setelah jalur SPAN PTKIN yang akan berakhir pada tanggal 29 Maret 2018. “Kuota ini sudah sesuai dengan kementerian agama karena ini pembagian nasional. Adapun nantinya dari dua tahapan berikutnya, nanti kita akan diskusikan dengan pimpinan beserta panitia SPAN,” ungkap Zainal Said ketua panitia pelaksana penerimaan mahasiswa baru.
[caption id="attachment_7382" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Zainal Said, M.H saat mengecek jumlah pendaftar terakhir khusus jalur SPAN PTKIN[/caption]
Lebih lanjut ia berharap agar kuota 503 ini bisa tercover, “kalau kita lihat dari peminat ini yaa sudah luar biasa 3. 203 ini dengan kuota 503, harapan kami sebagai tim agar 503 dari kuota SPAN ini bisa tercover di STAIN Parepare dalam artian bahwa 503 ini bisa mendaftar ulang di STAIN Parepare,” ungkap Zainal Said saat ditemui di ruangannya.
Rencananya pengumuman kelulusan jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) PTKIN akan diumumkan pada 01 Mei mendatang dan para pendaftar yang dinyatakan lulus dapat melakukan pendaftaran ulang pada tanggal 22 Mei s/d 05 Juni 2018.
[caption id="attachment_7387" align="alignnone" width="136"] Foto: Screenshoot dari laman SPAN-PTKIN[/caption]
Jumlah pendaftar ini berdasarkan akumulasi minat pendaftar dari 27 program studi yang ada di STAIN Parepare. Salah satu program studi yang memiliki minat pendaftar tertinggi adalah Perbankan Syariah sebanyak 937 orang. Banyaknya pendaftar telah melebihi batas kuota yang akan diterima yakni hanya sekitar 503 kuota dari keseluruhan kuota yang akan diterima melalui jalur SPAN PTKIN . Adanya pembatasan kuota dikarenakan masih adanya dua jalur yang akan dibuka setelah jalur SPAN PTKIN yang akan berakhir pada tanggal 29 Maret 2018. “Kuota ini sudah sesuai dengan kementerian agama karena ini pembagian nasional. Adapun nantinya dari dua tahapan berikutnya, nanti kita akan diskusikan dengan pimpinan beserta panitia SPAN,” ungkap Zainal Said ketua panitia pelaksana penerimaan mahasiswa baru.
[caption id="attachment_7382" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Zainal Said, M.H saat mengecek jumlah pendaftar terakhir khusus jalur SPAN PTKIN[/caption]
Lebih lanjut ia berharap agar kuota 503 ini bisa tercover, “kalau kita lihat dari peminat ini yaa sudah luar biasa 3. 203 ini dengan kuota 503, harapan kami sebagai tim agar 503 dari kuota SPAN ini bisa tercover di STAIN Parepare dalam artian bahwa 503 ini bisa mendaftar ulang di STAIN Parepare,” ungkap Zainal Said saat ditemui di ruangannya.
Rencananya pengumuman kelulusan jalur Seleksi Prestasi Akademik Nasional (SPAN) PTKIN akan diumumkan pada 01 Mei mendatang dan para pendaftar yang dinyatakan lulus dapat melakukan pendaftaran ulang pada tanggal 22 Mei s/d 05 Juni 2018.
Serahkan SK, Ahmad Sultra Rustan Harap Perbaiki Kinerja
STAIN Parepare--- Ketua Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare Ahmad Sultra Rustan menyerahkan SK (Surat Keputusan) kepada sejumlah pegawai STAIN Parepare, Selasa 20 Maret 2018. Penyerahan SK ini diberikan kepada Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), pegawai mutasi dan pegawai yang mendapat status kenaikan pangkat.
[caption id="attachment_7381" align="alignnone" width="352"] Foto: Sufilady saat diberi SK disaksikan oleh Waka I dan Kasubag Umum[/caption]
Penyerahan SK ini dilakukan di Ruang Rapat Senat Rektorat STAIN Parepare dengan disaksikan oleh para wakil ketua, Kasubag (kepala sub bagian) Umum, dan para ketua jurusan STAIN Parepare. Sebanyak 6 orang CPNS, 3 orang yang menerima SK kenaikan pangkat dan 1 pegawai mutasi dari salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang ada di kabupaten Pinrang. Diserahkannya SK ini setelah para pegawai memenuhi segala persyaratan sesuai dengan aturan kementerian Agama Republik Indonesia.
[caption id="attachment_7376" align="alignnone" width="300"] Foto: Ahmad Sultra Rustan (kiri), Emilia Mustary (tengah), Sudirman, L (kanan)[/caption]
Emilia Mustary salah satu pegawai yang baru-baru ini dinyatakan lulus dalam seleksi CPNS mengaku bersyukur dengan adanya SK ini. “Alhamdulillah sekarang sudah ada SK berarti sudah resmi diakui oleh kementerian agama dengan ditempatkan di STAIN Parepare ini. Semoga bisa amanah dengan yang ditugaskan saat ini. Menghasilkan kinerja-kinerja terbaik, Insyaallah ,” harap Emilia salah satu dosen baru di jurusan Dakwah dan Komunikasi.
[caption id="attachment_7383" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Ahmad Sultra Rustan saat memberi arahan[/caption]
Sementara Ketua STAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra Rustan dalam arahannya mengingatkan kepada pegawai yang diberi SK agar tetap mematuhi kode etik, ontime serta memperbaiki kualitas kinerja. “Perbaikilah kinerja kita, yakinlah kita ini sangat menentukan bagi pengembangan lembaga kita. Saya ingin ada penilaian personil terhadap diri kita menganggap bahwa diri kita itu sangat dipentingkan oleh lembaga ini. Kalau kita tidak memperbaiki kinerja kita, maka yakinlah juga bahwa kita juga sudah mengurangi kualitas daripada lembaga ini,” jelas Ahmad.
[caption id="attachment_7381" align="alignnone" width="352"] Foto: Sufilady saat diberi SK disaksikan oleh Waka I dan Kasubag Umum[/caption]
Penyerahan SK ini dilakukan di Ruang Rapat Senat Rektorat STAIN Parepare dengan disaksikan oleh para wakil ketua, Kasubag (kepala sub bagian) Umum, dan para ketua jurusan STAIN Parepare. Sebanyak 6 orang CPNS, 3 orang yang menerima SK kenaikan pangkat dan 1 pegawai mutasi dari salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) yang ada di kabupaten Pinrang. Diserahkannya SK ini setelah para pegawai memenuhi segala persyaratan sesuai dengan aturan kementerian Agama Republik Indonesia.
[caption id="attachment_7376" align="alignnone" width="300"] Foto: Ahmad Sultra Rustan (kiri), Emilia Mustary (tengah), Sudirman, L (kanan)[/caption]
Emilia Mustary salah satu pegawai yang baru-baru ini dinyatakan lulus dalam seleksi CPNS mengaku bersyukur dengan adanya SK ini. “Alhamdulillah sekarang sudah ada SK berarti sudah resmi diakui oleh kementerian agama dengan ditempatkan di STAIN Parepare ini. Semoga bisa amanah dengan yang ditugaskan saat ini. Menghasilkan kinerja-kinerja terbaik, Insyaallah ,” harap Emilia salah satu dosen baru di jurusan Dakwah dan Komunikasi.
[caption id="attachment_7383" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Ahmad Sultra Rustan saat memberi arahan[/caption]
Sementara Ketua STAIN Parepare Dr. Ahmad Sultra Rustan dalam arahannya mengingatkan kepada pegawai yang diberi SK agar tetap mematuhi kode etik, ontime serta memperbaiki kualitas kinerja. “Perbaikilah kinerja kita, yakinlah kita ini sangat menentukan bagi pengembangan lembaga kita. Saya ingin ada penilaian personil terhadap diri kita menganggap bahwa diri kita itu sangat dipentingkan oleh lembaga ini. Kalau kita tidak memperbaiki kinerja kita, maka yakinlah juga bahwa kita juga sudah mengurangi kualitas daripada lembaga ini,” jelas Ahmad.
Minggu, 18 Maret 2018
Hima Prodi PMI Gelar Workshop Ajatappareng for Action
STAIN Parepare --- Himpunan Mahasiswa (HIMA) Program studi (prodi) Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) jurusan Dakwah dan Komunikasi STAIN Parepare menggelar workshop Ajatappareng for Action, Minggu 18 Maret 2018. Workshop ini dilaksanakan di Movie room STAIN Parepare dengan mengangkat tema yang Muda yang Bergerak, yang Muda Mengubah.
Workshop ini dilakukan guna memberi pengetahuan kepada peserta tentang bagaimana menyusun dan menyampaikan rencana rekomendasi RAD (Rencana Aksi Daerah) organisasi non pemerintah di Ajattappareng berdasarkan 4 pilar pembangunan serta memperkuat komitmen bersama melalui rencana pembentukan jaringan bersama. “Tujuan utama dalam workshop ini adalah mengembangkan rencana aksi dan menghubungkan berbagai komunitas pemuda sebagai langkah awal untuk melokalkan United Nations SGDs di Ajatappareng. Output dari kegiatan ini adalah perencanaan aksi nyata”, jelas Syahril ketua Hima prodi PMI.
Ramli selaku penanggung jawab prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) mengatakan peserta workshop terdiri dari beberapa lembaga swadaya masyarakat, komunitas-komunitas masyarakat, organisasi daerah, lembaga kemahasiswaan dan UKM perguruan tinggi dalam dan luar STAIN, khususnya mahasiswa prodi PMI”, jelas Ramli.
Workshop dirancang dengan melibatkan peserta untuk aktif berfikir dan mengungkapkan pendapat di hadapan peserta lain. Muhammad Saukani salah satu peserta mengaku kegiatan ini sangat bermanfaat. “ Materinya sangat bermanfaat sekali karena menunjang suatu organisasi atau komunitas sehingga kita dalam berorganisasi secara tidak langsung bisa ikut andil dalam mengsukseskan program pemerintah walaupun organisasi atau komunitas kita tidak berada dibawah naungan pemerintah”, ungkap Muhammad Saukani.
Kegiatan yang dibuka oleh Muhammad Djunaidi selaku wakil ketua I bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga mengaku sangat mengapresiasi serta mendukung workshop ini. Ia juga berharap agar mahasiswa dapat aktif dalam kegiatan yang beriorientasi pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sebagai tindak lanjut program PBB: Sustainable Development Goals (SDGs). “Buat program yang sejalan dengan program STAIN dan pemerintah untuk pengembangan masyarakat”, harap Djunaidi kepada mahasiswa.
Sementara Muhammad Saleh selaku ketua jurusan Dakwah dan Komunikasi berharap agar menjadikan workshop ini sebagai ajang pelatihan dalam meningkatkan kemampuan baik secara teoritis maupun praktis. “Bangun sinergitas di kalangan mahasiswa, lembaga baik intra maupun eksternal untuk bersama membangun, mengembangkan dan memberdayakan masyarakat”, ungkap Muhammad Saleh saat memberi sambutan.
Workshop ini dilakukan guna memberi pengetahuan kepada peserta tentang bagaimana menyusun dan menyampaikan rencana rekomendasi RAD (Rencana Aksi Daerah) organisasi non pemerintah di Ajattappareng berdasarkan 4 pilar pembangunan serta memperkuat komitmen bersama melalui rencana pembentukan jaringan bersama. “Tujuan utama dalam workshop ini adalah mengembangkan rencana aksi dan menghubungkan berbagai komunitas pemuda sebagai langkah awal untuk melokalkan United Nations SGDs di Ajatappareng. Output dari kegiatan ini adalah perencanaan aksi nyata”, jelas Syahril ketua Hima prodi PMI.
Ramli selaku penanggung jawab prodi Pengembangan Masyarakat Islam (PMI) mengatakan peserta workshop terdiri dari beberapa lembaga swadaya masyarakat, komunitas-komunitas masyarakat, organisasi daerah, lembaga kemahasiswaan dan UKM perguruan tinggi dalam dan luar STAIN, khususnya mahasiswa prodi PMI”, jelas Ramli.
Workshop dirancang dengan melibatkan peserta untuk aktif berfikir dan mengungkapkan pendapat di hadapan peserta lain. Muhammad Saukani salah satu peserta mengaku kegiatan ini sangat bermanfaat. “ Materinya sangat bermanfaat sekali karena menunjang suatu organisasi atau komunitas sehingga kita dalam berorganisasi secara tidak langsung bisa ikut andil dalam mengsukseskan program pemerintah walaupun organisasi atau komunitas kita tidak berada dibawah naungan pemerintah”, ungkap Muhammad Saukani.
Kegiatan yang dibuka oleh Muhammad Djunaidi selaku wakil ketua I bidang Akademik dan Pengembangan Lembaga mengaku sangat mengapresiasi serta mendukung workshop ini. Ia juga berharap agar mahasiswa dapat aktif dalam kegiatan yang beriorientasi pengembangan dan pemberdayaan masyarakat sebagai tindak lanjut program PBB: Sustainable Development Goals (SDGs). “Buat program yang sejalan dengan program STAIN dan pemerintah untuk pengembangan masyarakat”, harap Djunaidi kepada mahasiswa.
Sementara Muhammad Saleh selaku ketua jurusan Dakwah dan Komunikasi berharap agar menjadikan workshop ini sebagai ajang pelatihan dalam meningkatkan kemampuan baik secara teoritis maupun praktis. “Bangun sinergitas di kalangan mahasiswa, lembaga baik intra maupun eksternal untuk bersama membangun, mengembangkan dan memberdayakan masyarakat”, ungkap Muhammad Saleh saat memberi sambutan.
Porseni STAIN Parepare, Lihat dan Asah Potensi Mahasiswa
STAIN Parepare--- Dewan Mahasiswa (DEMA) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare menggelar Pekan Olaraga, Seni dan Ilmiah (PORSENI) STAIN Parepare. Kegiatan ini dibuka langsung oleh ketua STAIN Parepare, Ahmad Sultra Rustan di Auditorium STAIN Parepare (15/03).
Ahmad Wirandani selaku ketua panitia mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk menjalin silaturahim antar lembaga serta melihat dan mengasah potensi mahasiswa pada setiap lembaga kemahasiswaan yang ada di STAIN Parepare. “Insyaallah porseni ini juga sebagai ajang penyeleksian untuk persiapan PIONIR nantinya, yang pastinya ada pembinaan-pembinaan tertentu setelah acara," ungkap Ahmad Wirandani.
[caption id="attachment_7363" align="alignnone" width="408"] Foto: Penyerahan Piala Bergilir kepada Ketua DEMA STAIN Parepare[/caption]
Kegiatan yang berlangsung selama 7 hari ini mulai tanggal 15 s/d 21 Maret 2018. Dengan menyediakan berbagai lomba diantaranya kategori seni seperti lomba tilawatil Qur’an, tari kreasi, puisi, nyayi solo, demo perkusi stand up comedy dan fashion show. Kategori ilmiah seperti debat dan kategori olaraga seperti futsal, takraw, volly, catur, tennis meja, badminton dan lari.
Sumber Foto: Zulrahman
Ahmad Wirandani selaku ketua panitia mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk menjalin silaturahim antar lembaga serta melihat dan mengasah potensi mahasiswa pada setiap lembaga kemahasiswaan yang ada di STAIN Parepare. “Insyaallah porseni ini juga sebagai ajang penyeleksian untuk persiapan PIONIR nantinya, yang pastinya ada pembinaan-pembinaan tertentu setelah acara," ungkap Ahmad Wirandani.
[caption id="attachment_7363" align="alignnone" width="408"] Foto: Penyerahan Piala Bergilir kepada Ketua DEMA STAIN Parepare[/caption]
Kegiatan yang berlangsung selama 7 hari ini mulai tanggal 15 s/d 21 Maret 2018. Dengan menyediakan berbagai lomba diantaranya kategori seni seperti lomba tilawatil Qur’an, tari kreasi, puisi, nyayi solo, demo perkusi stand up comedy dan fashion show. Kategori ilmiah seperti debat dan kategori olaraga seperti futsal, takraw, volly, catur, tennis meja, badminton dan lari.
Sumber Foto: Zulrahman
Jumat, 16 Maret 2018
P2M STAIN Parepare: Siap Ekspose Audit Mutu Internal Akademik
STAIN Parepare --- Pusat Penjaminan Mutu (P2M) Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare melakukan rapat koordinasi bersama para auditor yang sebelumnya telah diberi SK (Surat Keputusan) oleh ketua STAIN Parepare (16/03).
[caption id="attachment_7352" align="alignnone" width="300"] Foto: Saat Rapat sedang berlangsung[/caption]
Rapat yang berlangsung di ruang pertemuan P2M STAIN Parepare ini dilakukan dalam rangka persiapan ekspose audit mutu internal akademik. Ekpose ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari kegiatan workshop audit mutu internal yang telah dilaksanakan pada bulan Desember tahun lalu. Selain itu, para auditor telah melakukan audit mutu internal akademik pada jurusan-jurusan baik itu pada strata satu (S1) maupun pascasarjana (S2).
Dr. Firman, M. Pd selaku kepala P2M STAIN Parepare mengatakan ekpose dilakukan agar temuan auditor segera ditindak lanjuti demi perkembangan STAIN Parepare yang lebih baik. “Hasil temuan para audit akan disampaikan kepada para penentu kebijakan dalam forum. Ini harus diekspose agar segera ditindak lanjuti, setelah ditindak lanjuti akan ditingkatkan lagi standarnya demi mengembangkan STAIN kedepannya," ungkap Firman yang ditemui usai rapat.
[caption id="attachment_7353" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Firman, M. Pd, Kepala P2M STAIN Parepare[/caption]
Rencananya ekpose akan dilakukan dengan menghadirkan ketua STAIN Parepare, para wakil ketua, ketua jurusan serta para penanggungjawab program studi.
[caption id="attachment_7352" align="alignnone" width="300"] Foto: Saat Rapat sedang berlangsung[/caption]
Rapat yang berlangsung di ruang pertemuan P2M STAIN Parepare ini dilakukan dalam rangka persiapan ekspose audit mutu internal akademik. Ekpose ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari kegiatan workshop audit mutu internal yang telah dilaksanakan pada bulan Desember tahun lalu. Selain itu, para auditor telah melakukan audit mutu internal akademik pada jurusan-jurusan baik itu pada strata satu (S1) maupun pascasarjana (S2).
Dr. Firman, M. Pd selaku kepala P2M STAIN Parepare mengatakan ekpose dilakukan agar temuan auditor segera ditindak lanjuti demi perkembangan STAIN Parepare yang lebih baik. “Hasil temuan para audit akan disampaikan kepada para penentu kebijakan dalam forum. Ini harus diekspose agar segera ditindak lanjuti, setelah ditindak lanjuti akan ditingkatkan lagi standarnya demi mengembangkan STAIN kedepannya," ungkap Firman yang ditemui usai rapat.
[caption id="attachment_7353" align="alignnone" width="300"] Foto: Dr. Firman, M. Pd, Kepala P2M STAIN Parepare[/caption]
Rencananya ekpose akan dilakukan dengan menghadirkan ketua STAIN Parepare, para wakil ketua, ketua jurusan serta para penanggungjawab program studi.
Kamis, 15 Maret 2018
Buka Penerimaan Mahasiswa Baru, TV Peduli Undang Pihak STAIN Parepare Hadiri Talkshow
STAIN Parepare--- Pembukaan pendaftaran penerimaan mahasiswa baru yang dilakukan oleh Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se- Indonesia saat ini masih berlangsung dalam proses pendaftaran. Seperti halnya STAIN Parepare, kini aktif melakukan sosialisasi terkait dibukanya pendaftaran mahasiswa baru untuk tahun akademik 2018/2019.
[caption id="attachment_7338" align="alignnone" width="300"] Muhammad Saleh (kiri), Ahmad Sultra Rustan (tengah), Presenter Ika Merdeka Sari (kanan)[/caption]
Hadirnya Ahmad Sultra Rustan ketua STAIN Parepare yang didampingi oleh Muhammad Saleh selaku humas panitia penerimaan mahasiswa baru di studio TV Peduli Parepare menjadi bukti nyata keseriusan dalam penyebaran informasi guna menyambut mahasiswa baru baik itu mahasiswa S1 maupun mahasiswa pasca sarjana (S2).
[caption id="attachment_7342" align="alignnone" width="276"] Tanggal Penting dalam Penerimaan Mahasiswa Baru STAIN Parepare[/caption]
Muhammad Saleh dalam talkshow TV Peduli menjelaskan pendaftaran mahasiswa baru terdapat tiga jalur diantaranya pertama jalur SPAN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional) PTKIN. Dimana yang mendaftarkan adalah admin pada masing-masing sekolah. Kedua jalur Ujian Masuk (UM) PTKIN Online dan jalur ujian mandiri STAIN Parepare.
[caption id="attachment_7339" align="alignnone" width="300"] Dr. Muhammad Saleh, M. Ag (Humas Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru)[/caption]
Saat ini pendaftaran melalui jalur SPAN PTKIN masih sementara berlangsung dan akan berakhir pada tanggal 29 Maret 2018. Muhammad Saleh mengungkapkan STAIN Parepare kini berada pada rangking kedua tertinggi se-STAIN pada jalur SPAN PTKIN. Hal ini terbukti kurang lebih 5000 orang yang telah mendaftar di STAIN Parepare melalui jalur SPAN PTKIN, bahkan tingginya pendaftar pada STAIN Parepare mendapat apresiasi dari kementerian agama republik Indonesia. “Sejak terbuka pendaftaran online, STAIN Parepare selalu berada di posisi 5 besar," ungkap Muhammad Saleh.
Tingginya ketertarikan untuk menjadi mahasiswa STAIN Parepare tidak begitu saja timbul tanpa adanya sesuatu yang menarik. "Orang mencari lembaga pendidikan karena berfikir untuk masa depan maka kami persiapkan model pendidikan yang memang bisa membentuk para sarjana-sarjana yang bermanfaat pada masa yang akan datang, sehingga kami harus memberikan kualitas yang terbaik," jelas Ahmad.
[caption id="attachment_7340" align="alignnone" width="300"] Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si (Ketua STAIN Parepare)[/caption]
Upaya memberikan kualitas terbaik seperti proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai method (metode), peningkatan akreditasi institutusi maupun program studi, perbaikan sumber daya manusia baik dari segi kualitas maupun kuantitas serta sarana prasarana.
[caption id="attachment_7338" align="alignnone" width="300"] Muhammad Saleh (kiri), Ahmad Sultra Rustan (tengah), Presenter Ika Merdeka Sari (kanan)[/caption]
Hadirnya Ahmad Sultra Rustan ketua STAIN Parepare yang didampingi oleh Muhammad Saleh selaku humas panitia penerimaan mahasiswa baru di studio TV Peduli Parepare menjadi bukti nyata keseriusan dalam penyebaran informasi guna menyambut mahasiswa baru baik itu mahasiswa S1 maupun mahasiswa pasca sarjana (S2).
[caption id="attachment_7342" align="alignnone" width="276"] Tanggal Penting dalam Penerimaan Mahasiswa Baru STAIN Parepare[/caption]
Muhammad Saleh dalam talkshow TV Peduli menjelaskan pendaftaran mahasiswa baru terdapat tiga jalur diantaranya pertama jalur SPAN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional) PTKIN. Dimana yang mendaftarkan adalah admin pada masing-masing sekolah. Kedua jalur Ujian Masuk (UM) PTKIN Online dan jalur ujian mandiri STAIN Parepare.
[caption id="attachment_7339" align="alignnone" width="300"] Dr. Muhammad Saleh, M. Ag (Humas Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru)[/caption]
Saat ini pendaftaran melalui jalur SPAN PTKIN masih sementara berlangsung dan akan berakhir pada tanggal 29 Maret 2018. Muhammad Saleh mengungkapkan STAIN Parepare kini berada pada rangking kedua tertinggi se-STAIN pada jalur SPAN PTKIN. Hal ini terbukti kurang lebih 5000 orang yang telah mendaftar di STAIN Parepare melalui jalur SPAN PTKIN, bahkan tingginya pendaftar pada STAIN Parepare mendapat apresiasi dari kementerian agama republik Indonesia. “Sejak terbuka pendaftaran online, STAIN Parepare selalu berada di posisi 5 besar," ungkap Muhammad Saleh.
Tingginya ketertarikan untuk menjadi mahasiswa STAIN Parepare tidak begitu saja timbul tanpa adanya sesuatu yang menarik. "Orang mencari lembaga pendidikan karena berfikir untuk masa depan maka kami persiapkan model pendidikan yang memang bisa membentuk para sarjana-sarjana yang bermanfaat pada masa yang akan datang, sehingga kami harus memberikan kualitas yang terbaik," jelas Ahmad.
[caption id="attachment_7340" align="alignnone" width="300"] Dr. Ahmad Sultra Rustan, M. Si (Ketua STAIN Parepare)[/caption]
Upaya memberikan kualitas terbaik seperti proses pembelajaran dengan menggunakan berbagai method (metode), peningkatan akreditasi institutusi maupun program studi, perbaikan sumber daya manusia baik dari segi kualitas maupun kuantitas serta sarana prasarana.
Selasa, 13 Maret 2018
Tim Debat Konstitusi Mahasiswa STAIN Parepare, Lolos Tahap Eliminasi
STAIN Parepare--- Kompetisi debat konstitusi mahasiswa antar perguruan tinggi se-Indonesia yang dilaksanakan oleh kepaniteraan dan sekretariat jenderal mahkamah konstitusi Republik Indonesia (RI) telah mengeluarkan pengumuman tentang hasil seleksi tahap eliminasi kompetisi debat (13/03).
Perguruan tinggi yang dinyatakan lolos tahap eliminasi dibagi dalam 3 kategori, diantaranya regional barat, tengah dan regional timur, di mana setiap regional terdapat 24 perguruan tinggi yang terpilih. STAIN Parepare yang masuk dalam wilayah regional timur dinyatakan lolos pada tahap eliminasi dan berhak mengikuti tahapan seleksi selanjutnya. Tim yang terdiri dari tiga mahasiswa program studi hukum tata negara jurusan Syariah dan Ekonomi Islam ini sebelumnya telah melakukan pendaftaran dan mengupload video simulasi debat konstitusi 2018 pada channel youtube sebagai salah satu syarat keikutsertaan kompetisi.
Lihat Video Simulasi tim debat STAIN Parepare
Budiman, M. HI selaku ketua jurusan Syariah dan Ekonomi Islam mengungkapkan terpilihnya tiga orang mahasiswa untuk mewakili STAIN Parepare merupakan keluaran dari kegiatan Syariah Award yang rutin dilaksanakan setiap tahun. “Dalam kegiatan tersebut ada lomba debat, paling tidak juara 1, 2 dan 3, kita mencoba ramu supaya bisa menjadi tim. Sekarang, Alhamdulillah STAIN Parepare lolos dalam regional timur”, ungkapnya.
Lebih lanjut Budiman berharap agar memberi dukungan doa, semangat serta motivasi bahkan masukan agar tim debat perwakilan dari STAIN Parepare dapat memperoleh hasil yang lebih maksimal. “Mudah-mudahan STAIN Parepare dapat melaju di tahap nasional," harap Budiman.
[caption id="attachment_7329" align="alignnone" width="528"] Foto: Nurul Annisa (kiri), Wiwin (tengah), Riska Angriani (kanan)[/caption]
Kompetisi debat konstitusi merupakan salah satu program dari mahkamah konstitusi yang dapat memfasilitasi dalam peningkatan kompetensi para mahasiswa. Wiwin yang merupakan ketua tim debat dari STAIN Parepare mengaku bersyukur atas kesempatan STAIN Parepare melaju dalam tahap selanjutnya. “Bisa mewakili STAIN di ajang yang berskala nasional. Apalagi debat mahkamah konstitusi ini, tempatnya mahasiswa /i hukum tata negara untuk berkompetisi dan unjuk gigi. Kedepan, kami akan lebih memperdalam ilmu yang terkait dengan mosi debat dan lebih mempersiapkan mental karena yang dihadapi nanti itu mahasiswa terbaik di kampusnya," jelas Wiwin ketua tim.
Lihat Pengumuman Tahap Eliminasi Debat 2018 (1)
Perguruan tinggi yang dinyatakan lolos tahap eliminasi dibagi dalam 3 kategori, diantaranya regional barat, tengah dan regional timur, di mana setiap regional terdapat 24 perguruan tinggi yang terpilih. STAIN Parepare yang masuk dalam wilayah regional timur dinyatakan lolos pada tahap eliminasi dan berhak mengikuti tahapan seleksi selanjutnya. Tim yang terdiri dari tiga mahasiswa program studi hukum tata negara jurusan Syariah dan Ekonomi Islam ini sebelumnya telah melakukan pendaftaran dan mengupload video simulasi debat konstitusi 2018 pada channel youtube sebagai salah satu syarat keikutsertaan kompetisi.
Lihat Video Simulasi tim debat STAIN Parepare
Budiman, M. HI selaku ketua jurusan Syariah dan Ekonomi Islam mengungkapkan terpilihnya tiga orang mahasiswa untuk mewakili STAIN Parepare merupakan keluaran dari kegiatan Syariah Award yang rutin dilaksanakan setiap tahun. “Dalam kegiatan tersebut ada lomba debat, paling tidak juara 1, 2 dan 3, kita mencoba ramu supaya bisa menjadi tim. Sekarang, Alhamdulillah STAIN Parepare lolos dalam regional timur”, ungkapnya.
Lebih lanjut Budiman berharap agar memberi dukungan doa, semangat serta motivasi bahkan masukan agar tim debat perwakilan dari STAIN Parepare dapat memperoleh hasil yang lebih maksimal. “Mudah-mudahan STAIN Parepare dapat melaju di tahap nasional," harap Budiman.
[caption id="attachment_7329" align="alignnone" width="528"] Foto: Nurul Annisa (kiri), Wiwin (tengah), Riska Angriani (kanan)[/caption]
Kompetisi debat konstitusi merupakan salah satu program dari mahkamah konstitusi yang dapat memfasilitasi dalam peningkatan kompetensi para mahasiswa. Wiwin yang merupakan ketua tim debat dari STAIN Parepare mengaku bersyukur atas kesempatan STAIN Parepare melaju dalam tahap selanjutnya. “Bisa mewakili STAIN di ajang yang berskala nasional. Apalagi debat mahkamah konstitusi ini, tempatnya mahasiswa /i hukum tata negara untuk berkompetisi dan unjuk gigi. Kedepan, kami akan lebih memperdalam ilmu yang terkait dengan mosi debat dan lebih mempersiapkan mental karena yang dihadapi nanti itu mahasiswa terbaik di kampusnya," jelas Wiwin ketua tim.
Lihat Pengumuman Tahap Eliminasi Debat 2018 (1)
Minggu, 11 Maret 2018
Sosok Inspiratif Primaditha: Cari, Ambil dan Manfaatkan Kesempatan
STAIN Parepare --- Menjadi mahasiswa di salah satu perguruan tinggi adalah sebuah kesempatan yang belum tentu dimiliki oleh setiap orang. Namun, setelah menyandang status sebagai mahasiswa, menjadi mahasiswa biasa saja tidak akan cukup tanpa terus berupaya menambah nilai plus pribadi sebagai mahasiswa yang lebih berkualitas dan lebih baik lagi. Seperti halnya Primaditha Nanda Ayurida, salah satu mahasiswi semester enam dari program studi Perbankan Syariah jurusan Syariah dan Ekonomi Islam STAIN Parepare. Mahasiswi dengan tekad yang kuat untuk berani mengambil setiap kesempatan yang ada di depan mata.
Wanita yang akrab disapa Dita ini, telah memiliki berbagai pengalaman dalam berbagai event baik yang berskala nasional maupun internasional. Diantaranya menjadi delegasi Young Writers Indo tahun 2015 di Jakarta, delegasi STAIN di temu Nasional Mahasiswa Perbankan Syariah tahun 2016 di UIN Maliki Malang, delegasi Indonesia Timur di acara YouthSpeak 2017 di Yogyakarta , dan baru-baru ini ia berhasil mewakili mahasiswa dari Indonesia timur yang dinyatakan lolos ikut dalam kegiatan Thailand Intercultural Camp (TIC) 2018.
[caption id="attachment_7302" align="alignnone" width="300"] Foto: Kunjungan ke Mahidol University College of Music[/caption]
Dalam ajang tersebut, diberi kesempatan untuk menginjakkan kaki di negara Thailand menjadikan mahasiswi yang hobbi membaca, menulis, menyanyi serta traveling ini merasa senang dan syukur berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung. “Pasti senanglah, diberi kesempatan dan didukung oleh banyak pihak sebagai representasi dari Indonesia khususnya Bugis dan bisa ikut di ajang ini. Bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung," ujarnya saat diwawancara via whatsapp (09/03).
[caption id="attachment_7296" align="alignnone" width="169"] Sign of Commitment di YouthSpeak 2017 dalam mendukung SDG's[/caption]
Berawal pada bulan Mei 2017, Primaditha mengikuti kegiatan YouthSpeak di Yogyakarta. Di sana, ia mendapatkan informasi tentang berbagai kegiatan short course dan exchange. Salah satunya, acara FFI-TIC (Friendship From Indonesia-Thailand Intercultural Camp). “Saya ikuti perkembangan kegiatan, mulai dari daftar secara online dan di sana minta beberapa berkas contohnya surat keterangan kuliah, piagam dan sertifikat dan essay tentang CCU (Cross Cultural Understanding) yang harus disertakan," jelas Primaditha. Usai memenuhi segala persyaratan yang dibutuhkan, Primaditha dinyatakan lolos pada tahap seleksi pertama. Primaditha pun harus mengikuti seleksi tahap kedua yakni wawancara. “Tahap kedua itu, wawancara ada 2 macam. Pertama , secara langsung untuk wilayah Jawa, Sumatera dan Bali. Kedua, Daring (online) via Skype atau video call via Whatsapp. Berhubung saya di Parepare dan tidak ada biaya ke lokasi jadi saya ambil daring via Skype," ungkap Primaditha.
[caption id="attachment_7295" align="alignnone" width="300"] Foto Primadita bersama Dr. Mustari ( Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Thailand)[/caption]
Melewati berbagai tahapan seleksi tidak menyurutkan keinginan akan melangkahkan kaki untuk menjelajah serta memperkaya pengalaman sampai ke luar negeri. Terlebih lagi, segala tahapan seleksi menggunakan bahasa Inggris (full use English language). “Semua seleksi dari awal pakai bahasa Inggris full. Jadi essay saya bikin juga pakai bahasa Inggris dan berkas-berkas saya terjemahkan ke bahasa Inggris," terang Primadita yang belajar bahasa Inggris secara otodidak.
[caption id="attachment_7297" align="alignnone" width="300"] Foto bersama rombongan peserta Thailand Intercultural Camp (TIC) 2018 di depan Kedubes Indonesia, Bangkok[/caption]
Berkesempatan mewakili Indonesia untuk memperkenalkan budaya Indonesia dan mengikuti bebagai pembelajaran serta komitmen untuk menjadi agen pemahaman antar budaya agar terciptanya perdamaian dunia khususnya wilayah ASEAN. Primadita yang lahir di Parepare pada 10 Mei tahun 1997 menjelaskan beberapa kegiatan yang diikuti. “Di sana, banyak sekali kegiatannya. Pertama, City Race semacam menjelajah kota dan membuat makalah presentation tentang apa saja yang didapat selama menjelajah kota seperti di ibu kota Bangkok, kota Lady Boy (Pattaya), Phuket (pariwisata pantai). Kedua, Art Performance semacam menampilkan budaya khas Indonesia di depan mahasiswa Thailand dan peserta dari Negara lain. Ketiga, Youth Symposium dilakukan di kedutaan besar RI di Bangkok. Keempat, Cultural Visit di Ayyuttaya dan Chiang Ria (kota candid an wisata). Kelima, kunjungan ke universitas, salah satunya adalah Mahidol University, College of Music serta berbagai seminar yang dibawakan oleh orang Thailand yang jadi dosen bahasa Indonesia, seminar oleh pengajar seni budaya di Thailand dan seminar yang dibawakan oleh departments pariwisata Thailand," jelas Primaditha dengan segudang pengalaman yang berharga.
[caption id="attachment_7298" align="alignnone" width="248"] Kegiatan berlangsung mulai 12 s/d 18 Februari 2018[/caption]
Sebagai mahasiswa salah satu penerima beasiswa bidikmisi STAIN Parepare ini mengaku menjadikan orangtua sebagai motivator hidupnya. Ayahnya bernama Arimi L seorang petani dan ibunya Jubaeda Alex (URT) berniat untuk selalu menjadi anak yang membanggakan bagi kedua orangtuanya. “Motivatorku yah orangtuaku. Apalagi saya dari keluarga yang tidak mampu dan penerima bidikmisi. Jadi yang memotivasi itu orangtuaku, supaya bisa banggakan mereka," ungkapnya. Ke depannya, Primadita berharap agar bisa lolos dalam seleksi YSEALI (Young Southeast Asian Leaders Initiative program) agar bisa mendapatkan kesempatan kuliah di luar negeri.
Pencapaian Primaditha Nanda Ayurida
Aktif di Organisasi:
[caption id="attachment_7300" align="alignnone" width="300"] Ikut Festival Sastra di UGM[/caption]
Wanita yang akrab disapa Dita ini, telah memiliki berbagai pengalaman dalam berbagai event baik yang berskala nasional maupun internasional. Diantaranya menjadi delegasi Young Writers Indo tahun 2015 di Jakarta, delegasi STAIN di temu Nasional Mahasiswa Perbankan Syariah tahun 2016 di UIN Maliki Malang, delegasi Indonesia Timur di acara YouthSpeak 2017 di Yogyakarta , dan baru-baru ini ia berhasil mewakili mahasiswa dari Indonesia timur yang dinyatakan lolos ikut dalam kegiatan Thailand Intercultural Camp (TIC) 2018.
[caption id="attachment_7302" align="alignnone" width="300"] Foto: Kunjungan ke Mahidol University College of Music[/caption]
Dalam ajang tersebut, diberi kesempatan untuk menginjakkan kaki di negara Thailand menjadikan mahasiswi yang hobbi membaca, menulis, menyanyi serta traveling ini merasa senang dan syukur berterima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung. “Pasti senanglah, diberi kesempatan dan didukung oleh banyak pihak sebagai representasi dari Indonesia khususnya Bugis dan bisa ikut di ajang ini. Bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang mendukung," ujarnya saat diwawancara via whatsapp (09/03).
[caption id="attachment_7296" align="alignnone" width="169"] Sign of Commitment di YouthSpeak 2017 dalam mendukung SDG's[/caption]
Berawal pada bulan Mei 2017, Primaditha mengikuti kegiatan YouthSpeak di Yogyakarta. Di sana, ia mendapatkan informasi tentang berbagai kegiatan short course dan exchange. Salah satunya, acara FFI-TIC (Friendship From Indonesia-Thailand Intercultural Camp). “Saya ikuti perkembangan kegiatan, mulai dari daftar secara online dan di sana minta beberapa berkas contohnya surat keterangan kuliah, piagam dan sertifikat dan essay tentang CCU (Cross Cultural Understanding) yang harus disertakan," jelas Primaditha. Usai memenuhi segala persyaratan yang dibutuhkan, Primaditha dinyatakan lolos pada tahap seleksi pertama. Primaditha pun harus mengikuti seleksi tahap kedua yakni wawancara. “Tahap kedua itu, wawancara ada 2 macam. Pertama , secara langsung untuk wilayah Jawa, Sumatera dan Bali. Kedua, Daring (online) via Skype atau video call via Whatsapp. Berhubung saya di Parepare dan tidak ada biaya ke lokasi jadi saya ambil daring via Skype," ungkap Primaditha.
[caption id="attachment_7295" align="alignnone" width="300"] Foto Primadita bersama Dr. Mustari ( Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Thailand)[/caption]
Melewati berbagai tahapan seleksi tidak menyurutkan keinginan akan melangkahkan kaki untuk menjelajah serta memperkaya pengalaman sampai ke luar negeri. Terlebih lagi, segala tahapan seleksi menggunakan bahasa Inggris (full use English language). “Semua seleksi dari awal pakai bahasa Inggris full. Jadi essay saya bikin juga pakai bahasa Inggris dan berkas-berkas saya terjemahkan ke bahasa Inggris," terang Primadita yang belajar bahasa Inggris secara otodidak.
[caption id="attachment_7297" align="alignnone" width="300"] Foto bersama rombongan peserta Thailand Intercultural Camp (TIC) 2018 di depan Kedubes Indonesia, Bangkok[/caption]
Berkesempatan mewakili Indonesia untuk memperkenalkan budaya Indonesia dan mengikuti bebagai pembelajaran serta komitmen untuk menjadi agen pemahaman antar budaya agar terciptanya perdamaian dunia khususnya wilayah ASEAN. Primadita yang lahir di Parepare pada 10 Mei tahun 1997 menjelaskan beberapa kegiatan yang diikuti. “Di sana, banyak sekali kegiatannya. Pertama, City Race semacam menjelajah kota dan membuat makalah presentation tentang apa saja yang didapat selama menjelajah kota seperti di ibu kota Bangkok, kota Lady Boy (Pattaya), Phuket (pariwisata pantai). Kedua, Art Performance semacam menampilkan budaya khas Indonesia di depan mahasiswa Thailand dan peserta dari Negara lain. Ketiga, Youth Symposium dilakukan di kedutaan besar RI di Bangkok. Keempat, Cultural Visit di Ayyuttaya dan Chiang Ria (kota candid an wisata). Kelima, kunjungan ke universitas, salah satunya adalah Mahidol University, College of Music serta berbagai seminar yang dibawakan oleh orang Thailand yang jadi dosen bahasa Indonesia, seminar oleh pengajar seni budaya di Thailand dan seminar yang dibawakan oleh departments pariwisata Thailand," jelas Primaditha dengan segudang pengalaman yang berharga.
[caption id="attachment_7298" align="alignnone" width="248"] Kegiatan berlangsung mulai 12 s/d 18 Februari 2018[/caption]
Sebagai mahasiswa salah satu penerima beasiswa bidikmisi STAIN Parepare ini mengaku menjadikan orangtua sebagai motivator hidupnya. Ayahnya bernama Arimi L seorang petani dan ibunya Jubaeda Alex (URT) berniat untuk selalu menjadi anak yang membanggakan bagi kedua orangtuanya. “Motivatorku yah orangtuaku. Apalagi saya dari keluarga yang tidak mampu dan penerima bidikmisi. Jadi yang memotivasi itu orangtuaku, supaya bisa banggakan mereka," ungkapnya. Ke depannya, Primadita berharap agar bisa lolos dalam seleksi YSEALI (Young Southeast Asian Leaders Initiative program) agar bisa mendapatkan kesempatan kuliah di luar negeri.
“Kesempatan itu kata kerja, bukan kata benda. Jadi kalau tidak dicari, diambil dan manfaatkan kesempatan berarti tidak akan bergerak ke mana-mana” - Primaditha Nanda Ayurida-
Pencapaian Primaditha Nanda Ayurida
- Mahasiswa Teladan jurusan Syariah dan Ekonomi Islam 2016
- Mahasiswa Inspiratif jurusan Syariah dan Ekonomi Islam 2017
- Delegasi Young Writers Indo 2015 di Jakarta
- Delegasi STAIN di Temu Nasional Mahasiswa Perbankan Syariah di UIN Maliki Malang 2016
- Pengajar Bahasa Inggris di salah satu lembaga kursus yang ada di kota Parepare tahun 2016-2017
- Delegasi Indonesia Timur, YouthSpeak 2017 Jogjakarta
- Delegasi Thailand Intercultural Camp 2018
Aktif di Organisasi:
- Dewan Anak Kota Parepare
- Young Writers Indonesia
[caption id="attachment_7300" align="alignnone" width="300"] Ikut Festival Sastra di UGM[/caption]
Langganan:
Postingan (Atom)